Jumat, 18 Desember 2015

2013-2015

Sebetulnya udah lama mau bahas ini, tapi...
Merasa nggak enak sama orang nya, terkesan jahat. Saya cuma mau berbagi sih, yah semoga tidak menyinggung banyak pihak.

Kalau 2013 saya hampir dilaporkan ke 'meja hijau' dengan alasan pencemaran nama baik (?). Yang bahkan nama baik siapa juga saya nggak paham, wong saya nggak pernah ngapa-ngapain di medsos. Kok bisa dibilang pencemaran nama baik. Ternyata oh ternyata...mbak-mbak yang mau melaporkan ini cemburu wkwkwkw karena saya cerita ke dia, dengan tidak sengaja (karena nggak tahu), mengenai laki-laki yang saat itu sedang sering kontak dengan saya yang ternyata adalah....pacarnya mbak-mbak ini. 

Ngakak sumpah. Kenapa nggak ngaku aja sih kalau kalian pacaran? Malah main abang-adek...cih.
Giliran laki-nye deketin cewek lain situ mencak-mencak, nyalahin orang. Sudahlah ya...sudah lalu. Saya sudah minta maaf, mereka juga sudah memaafkan dan balas minta maaf. Jadi case closed.


Kemudian 2014 saya jadi pelampiasan wanita yang dinikahi siri kemudian pria nya ini justru menikahi perempuan lain (mantan istrinya) secara resmi. Dengan mengenaskan perempuan yang dinikahi siri ini ditinggal. Menyedihkan? I don't think so. Hey Wanita, seharusnya kamu tahu konsekuensi dari pernikahan siri. 


Alih-alih intropeksi diri, wanita ini malah nyalahin orang-orang. LAH -___-
Termasuk saya. Lucu kan? Nggak tahu duduk perkara, tahu-tahu kena. Sedap memang hidup.
Akhirnya, ketika wanita ini sudah sadar barulah keadaan lebih kondusif. Tapi tetap saja, kalau ingat soal pernikahan siri itu....
Dasar wanita.

Nah, tahun 2015 ini...saya bertemu dengan.....seorang...hypersex dan penderita psikoseksual. Sebetulnya pertemuan nya dari akhir 2014, tapi kami baru berkontak lagi awal 2015. Awal perkenalan kami sempat saya tulis di blog satu nya. Karena begitu berkesan.

Awal sosoknya menyenangkan. Kita, tepatnya dia, banyak bicara soal hobi travelling nya. Jalan-jalan kemana saja, hal yang menarik selama perjalanan, banyak lah.

Kemudian, di 2015 ini, kita ketemuan. Dia mau cerita soal UN dan SNMPTN, iya...usia nya jauh lebih muda. Tapi sebetulnya, dia mundur setahun. Salah satu alasannya, ya karena itu...hyper-nya dia.

Sebetulnya pertama kali ketemu itu memang ada yang aneh. Tapi bukan jenis aura jelek yang musti saya jauhi, tapi lebih karena aura nya 'mesakke' gitu. 

Dan setelah banyak ngobrol, ini-itu, ngalor-ngidul. Saya tahu, kenapa dia begitu. Semacam...Christian Grey (50 Shades of Grey). Iya saya baca dan lihat filmnya, karena semua...SEMUA orang bicarakan ini, dan saya sudah merasa cukup paham untuk tahu film apa itu. Ada untungnya juga saya lihat film itu. 

Nggak ada orang yang mau jadi hypersex, kayak Grey. Sama, dia juga punya alasan kenapa dia jadi begitu. Walaupun sampai sekarang, saya bingung, kenapa saya? 

Dia mengikuti saya sampai rumah, mencari info soal ibu dan dua adik saya. Seram...
Sya tahu sih, penyakit psikologis seperti ini memang ada, dan...nyata. Bukan cuma film. Tapi...biasanya target nya cantik, tubuh aduhai...
Lah...gua mah....remah-remah chiki chuba. Bisa apa....Makanya, aneh.

Tapi sekarang, setelah konseling (itungannya konseling kali ya), dia dapat apa yang dia mau, masuk universitas yang dia pengen. Semoga hidupnya jadi lebih tertata. Sembuh dari sakitnya. Karena...kasihan, sumpah. Kalau ada yang bisa nerawang orang, aura mereka itu gelap, menyedihkan. 

Kalau punya luka, ya diobati. Bukan dibiarkan menganga, sampai jadi busuk.

Lain kali, mungkin bakal tulis lebih soal penyakit ini. Sekarang...udahan dulu deh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar