Jumat, 04 Januari 2013

Rusuk 

Umm malam ini, kenapa ya?
Rasanya tiba-tiba pengin ngepost tentang seseorang.

Pernah ga sih kepikiran, ketika kita jatuh cinta sama seseorang terlintas di otak kalau "Sepertinya dia adalah bagian tulang rusuk yang kucari." ?

Sulit sekali memastikan kalau, orang ini bukan tulang rusuk ku ketika kita merasa sangat jatuh cinta.
Apapun terlihat benar saat itu. Apapun yang dia lakukan terlihat keren, ajaib!

Itu yang saya alami ketika melihat laki-laki ini. Namanya AKS, rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Ini membuat saya dan dia sering bertemu secara tidak sengaja. Dan ini yang membuat saya merasa sangat menderita, apalagi setelah saya tahu dia sudah punya pacar. Saat itu juga saya berpikir, "Baiklah lupakan dia. Dia sudah menemukan rusuknya."

Lama tak bertemu dengannya, twitternya pun saya unfollow, saya tidak mau terus menderita dengan bayang-bayangnya selama 4 tahun.
Kemudian, ketika saya sedang mengendarai motor. Dia, juga mengendarai motor, ada di belakang saya. Baiklah kebetulan, pikir saya. Tapi, yang membuat saya depresi adalah ketika dia tidak berusaha menyalip saya dan terus membiarkan dia ada dibelakang saya. Dia bukan tipe orang penyabar, saya tau kecepatan motornya ketika melintas. Lalu alasan apa yang membuat dia bertahan dibelakang saya?

Saya kembali terobsesi dengan dia, terdorong oleh itu saya kembali melihat akun FB dan Twitternya. Dan VOILLA, dia putus dengan pacarnya. Dulu, di foto mereka berdua, ada komentar dari pacarnya. Tapi sekarang komen itu hilang. Twitternya pun sekarang di protect. Entah ada apa dengan mereka.

Kalau begitu, wanita itu bukan rusuknya? Atau sebenarnya rusuknya, tapi waktunya hanya belum pas untuk menyatu kan bagian itu.
Atau sebenarnya ada rusuk lain yang lebih pas? Rusukku?

Seorang teman, menyarankan saya untuk menawarkan diri menjadi pengganti rusuknya. Tapi entahlah, bagaimana jika rusuk ini bukan pasangannya? Ini hanya akan membuahkan rasa sakit kan? Di dada masing-masing.

Aku hanya akan terus mengikuti jalan ini berujung.
Angin ini berhembus, berhenti pada lembah.
Air ini mengalir, bermuara pada laut.
Membiarkan hati ini mengarah, tapi tidak mengarahkan.
Membiarkan rusuk ini memilih pasangannya.
Mungkin, kali ini aku akan berhenti memaksa rusuk ku pas di rusuk mu.
Kalaupun kamu memang rusukku yang kucari, biarkan mereka bertemu dan menyatu dengan alami.
Aku tidak sabar menunggu untuk momen itu. Semoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar