Jadi, ehem, ini kali pertama Saya datang ke rumah sakit untuk kontrol. Oke, dan ini akan berlanjut untuk bulan berikutnya...dan berikutnya....dan...yasudahlah...
Tablet obat Saya sudah tinggal 2, yeyeyeye. dari umm gak ngitung awalnya berapa. Pokoknya itu obat untuk sebulanan dan di minum setiap hari.
" Misi Dok, " sapa Saya pagi tadi, tepatnya pagi menjelang siang. Saya mendapat urutan ke-8 hari ini.
" Ya silahkan, " Saya akui. Saya suka dengan dokter ini. Beliau ramah, dan yah santai. Namanya Dr. Zaini. Beliau kardiologi, yang menurut Saya, paling laris di rumah sakit Meilia. Konon, beliau dokter yang paling banyak pasiennya. Sekarang Saya tahu kenapa.
" Silahkan berbaring, ". Saya langsung menuju tempat pemeriksaan. Jadi, dokter ini langsung memasukkan 2 pasien sekaligus dalam satu ruang praktek. Karena disitu ada 2 ruang periksa dengan ranjang masing-masing. Makanya, kami harus menebak-nebak. Kira-kira beliau ngobrol sama siapa ya? atau malah sama asisten perawatnya?.
Beliau langsung mengeluarkan stetoskopnya, dan menempatkan lingkaran itu di dada kiri saya.
" Wah masih kencang juga ya, ".
" Kamu suka ngerasain debarannya?, " tanya dokter.
" Umm udah nggak terlalu dok, "
" Kalau tidur miring?, "
" Kadang suka kedengaran debarannya dok di kuping kiri, "
Dokter hanya menggangguk. " Iya, masih kencang, ". Lalu kami pindah ngobrol di meja. Disamping Saya ada Pakde aji.
" Obatnya masih ada?"
" Tinggal 2 tablet dok, "
" Tepat perhitungan. Oh iya, kalau masih kencang seperti ini, kamu boleh minum 2 kali sehari, setengah tablet. Kalau sudah baikan, 1 kali aja, " terangnya.
" Iya dok, ".
Beliau masih menulis di map rekam medis saya lalu beralih menulis resep. Kadang menanggapi pertanyaan perawat.
" Umm dok, saya masih boleh naik gunung kan?, " akhirnya pertanyaan itu keluar. Beliau berhenti menulis. Lalu melihat Saya dengan air wajah heran.
" Kamu suka naik gunung?, "
" Iya, " jawab saya singkat.
" Kalau nggak nyesek, ya nggak apa-apa, ". Dok, please banget itu jawaban gak membantu -_-
Saya juga tau kalo itu mah.
" Waktu kemarin Saya ke Merbabu, nggak apa-apa sih Dok, " ujar Saya kembali meyakinkan wajah "kamu yakin bisa naik gunung?".
" Merbabu itu diatas 3100 mdpl dok, kalau Saya naik diatas 3200 gimana dok?, "
" Makin keatas kan oksigen makin sedikit, "
" Iya dok saya tahu, makanya saya nanya, "
" Hehehe, " beliau malah nyengir -_-
" Kalau naik gunung itu berapa jam?, " beliau malah nanya.
" Tergantung dok. Kemarin Saya 5 jam sampai tempat camp, 5 jam lagi sampe puncak, "
" Kalau turun 5 jam juga ?, " wah ini dokter kepo.
" Kalau turun, setengah nya Dok, jadi mungkin 2,5 jam-3 jam, "
" Oh..makannya gimana? makan apa?, " tambah kepo, apalagi beliau mulai berhenti menulis. Asisten perawat di samping dokter itu pun ikut mendengarkan. Ditambah pakde juga ikut menambahkan.
" Mie instan dong. Semua yang bisa dimasak instan. Pakai kompor kecil. "
" Ada air?. "
" Tergantung. Kemarin camp nya ada air, ".
MUKANYA KEPOOOOOOO MEEEEEEEN. UDAH GITU DIA SENYUM-SENYUM HADAAAAH.
" Kalau mau ke kamar mandi?, ". Saya menelan ludah, ini bakal sulit dijelaskan --"
untungnya beliau langsung menambahkan, " Kalau sholat? wudhu nya?, "
" Kalau nggak ada air, tayamum Dok. Kalau ada air ya wudhu biasa. Sholat nya di dalam tenda." akhir saya.
" Merbabu itu di..."
" Jawa tengah dok, " kali ini pakde yang jawab.
" Waahh, ahahah, " ini orang heboh amaaat --"
Beliau menyerahkan map rekam medis untuk di berikan di kasir dan resep obat.
" Oh iya, kamu tinggal di Jakarta?, "
" Iya dok, " pakde juga yang jawab.
" Jadi, kalau mau mendaki aja kamu ke jawa?, "
" Iya, hehe" Saya menambah cengiran dalam jawaban Saya.
" Gunung apa tuh yang dekat sini, yang di...aduh apa itu namanya.."
" Gede-Pangrango dok, " pakde yang jawab.
" Iya itu. Sudah pernah? "
" Sudah juga Dok, " jawab Saya singkat. Beliau hanya tersenyum.
Jadi, kesimpulan pertanyaan, " Dok, saya masih boleh naik gunung kan?, " itu apa? -__________-
Sepertinya, selama beliau berprofesi sebagai spesialis jantung, dan merawat pasien yang kondisinya seperti Saya, atau pasien lain. Tidak ada yang jadi pendaki, atau coba-coba naik gunung. Apalagi dengan kondisi jantung yang tidak seperti orang lain yang fisiologis nya bisa normal.
Yah begitulah kontrol hari ini. Kita lihat kondisi bulan depan yaa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar