Nah post ini mau cerita soal sakit leher yang dua hari lalu baru sembuh. Sakitnya kira-kira seminggu, mulai berasa sekitar 3 hari setelah balik dari Jogja. Tapi skip dulu, soalnya mau cerita soal terapi (T__T)
Jadi hari Minggu, 21 Februari 2016 udah rencana ikut ke Rambut, diajak Mas Kris. Terus, pas Sabtu nya lagi nyetrika...tiba-tiba ibu mengatakan sesuatu yang horor.
" Ga, kamu udah lama lho nggak terapi. Besok sore terapi ya,"
" Nggak usah bu,"
" Kenapa? Nanti tambah sakit,"
" Ya emang sakit, pasti sakit."
" Harusnya kamu itu terapi dua minggu sekali, ini udah sebulan lebih lho."
" Iya bu." Nyerah. Akhirnya bilang kalau gagal ikut. Waktu bilang ke ibu kalau mau ke Rambut itu, alasan lain ibu nggak boleh ikut karena nemenin kondangan. Ya...gitu lah jadinya wahah.
Akhirnya, hari Minggu setelah kondangan, nganterin Abi ke stasiun UI, baru terapi. Datang cengengesan ke terapistnya. Naik ke tempat tidur, nggak langsung mulai. Masih kenceng soalnya, entah ya...belakangan ini memang sering kencang. Jadi saya nunggu kira-kira 10 menitan, sampai tubuh siap. Setelah itu...dem...dem...dem...dimulailah tusukan-tusukan itu.
Dan...benar. Sakit dan nyetrum, sampai nangis ahahah AAAAA....
Yang sakit bagian kiri kebanyakan, yang kanan di bagian lutut juga sakit. Setelah dicabut, bagian itu malah ngeluarin darah dan biru (sumpah itu biru) saya jadi shock zzz. Mikirnya gimana caranya bawa motor, kalau kaki sakit gini. Untungnya masih ada sesi punggung. Lumayan buat istirahatin kaki yang sakit.
Tadi pagi, tau-tau tangan kiri itu pegal ngilu gitu. Pas saya cek, ada pembuluh yang agak nonjol ke permukaan, dan semua urat keliatan gitu, sampek mereka bikin kumpulan di pergelangan juga keliatan, pembuluh darah ini ngapain sih arisan disitu wkwk. Dan biru. Astagah. Sebetulnya tangan kanan juga sama 'biru' nya, tapi pembuluh darah nya nggak ada yang nonjol.
Kaki kanan yang bekas nya membiru itu sudah mendingan, tapi jadi ada bekas merah nya. Di beberapa bekas tusukan juga ada bekas merah.
Pas ibu liat saya mengurut tangan kiri yang ngilu, ibu tanya kenapa. Dan saya jelaskan. Sampai siang tadi juga masih nyut-nyutan.
" Makanya, jangan suka telat terapi." Dih gitu amat dah...
Terapist nya juga bilang kalau harusnya saya itu terapi dua minggu sekali, nggak bisa langsung kabur gitu. Bah...gila kali. Udah 12x berturut, sampe nangis, lemes, pusing, pucet kayak mayat. Masih aja....
Capek. Kalau bisa sih nggak mau balik lagi, tapi kan sakit fisiologis nggak bisa.
Harusnya EKG lagi sih, supaya bisa lihat fungsi cardio nya sudah berapa persen setelah terapi. Soalnya ada pasien yang fungsi cardio nya meningkat dari 50% ke 80%.
Oke. Sekarang soal sakit leher.
Jadi, sakit leher ini tiba-tiba gitu. Saya pikir, karena salah posisi tidur. Tapi cuma leher, dan itu pun di bagian tengkung sebelah kanan. Kemudian, saya beri Counterpain. Bujug, cuma panas, sembuh kagak.
Ini bukan nyeri otot.
Setelah dua hari nyeri tidak berkurang, saya tanya ibu. Bulan puasa kemarin, ibu juga kena sakit leher begini. Hari sebelum ibu sakit, saya dapat mimpi, kalau sakit nya ibu ini 'kiriman' seseorang. Akhirnya, pagi itu saya pastikan. Letak sakit nya itu dibagian mana leher. Ternyata betul, sakit leher ini bikin kita sampai tidak bisa menengok ke kanan. Hanya kanan, dan hanya di bagian itu.
Memastikan kecurigaan saya, akhirnya saya browsing soal 'sakit karena gangguan jin'. Sila dicari link-link soal ruqyah syari banyak sekali di internet. Pintar-pintar kita saja, mana yang betulan syari mana yang oplosan. Dari satu link (saya lupa simpan link nya, nyari lagi kok males ya haha), di link itu ditulis kalau suatu kali pada zaman sahabat (apa rasul ya?) pernah ada yang sakit leher, kemudian pergi ke rasul (kalo ga salah ingat). Kemudian, jin nya ditanya-tanya. Jin itu mengaku dia dikirim orang dan dia menduduki leher orang itu sehingga lehernya sakit. Nah...kok?
Oh...jadi gitu? Sekarang saya yang dikirimin? Beraninya sama anak bocah.
Sebetulnya nggak mau suuzhan, tapi rodhok aneh pancene.
Kalau ibu pergi ke seseorang untuk ngobatin ini, saya memilih melawan sendiri. Hasek, jago bat...Since I know, I have a great weapon for fight. TAUHID.
So, my treatment...
- Tiap abis maghrib, mau tidur, dan setelah shubuh saya bacakan ayat kursi + (al muawidzzatain + al-ikhlas) 3x. Kemudian saya tiupkan ke tangan, lalu saya usap di leher sembari dipijat.
- Tilawah ba'da maghrib (ini yang kudu banget), kadang kalo belum keburu ngantuk juga sebelum tidur, dan kadang juga bada subuh.
Dan sembuh sejak hari Minggu.
Gini ya, saya suka kesel banget sama orang yang tau kalau sakitnya dia karena gangguan jin, tapi dia malah pergi ke 'orang pintar' ada yang bergelar ustadz bahkan. Lah, mereka itu biasanya juga bersekutu dengan jin. Kalau kamu disuruh baca bacaan yang tulisannya arab, tanya dulu itu ayat dari surah apa. Atau, pernah tertera di hadits mana? Kalau cuma bilang itu bacaan macam dzikir, mending nggak usah. Kenapa? Amalan macam itu nggak valid. Alih-alih kamu sembuh, jangan-jangan malah kamu jadi melakukan bid'ah. Lagian, emang tahu arti bacaan itu apa?
Allah swt nggak suka diduain sayang, kamu juga kan? Allah swt nggak suka dicuekin, Dia udah kasih As-Syifa (obat), bukan cuma petunjuk, bukan cuma buku sejarah. Kurang sayang apa coba Dia? Allah swt jagain kamu 24 jam dalam sehari selama 365 hari, nggak lupa Dia kasih malaikat di kanan-kiri. Oh satu lagi, Izrail juga ikut jagain kamu wkwkw. Kurang sayang apaaaa? Dan kamu masih coba menduakan Dia cuma gara-gara sakit?
Dasar payah, dasar lemah...
Dari mentoring liqo, saya tahu fungsi al-muawidzzatain, karena tahu artinya jadi saya mengandalkan dua surah itu, juga ayat kursi. Dan Al-Ikhlas, tau sendiri bunyi suratnya gimana...Allah itu satu, yang boleh saya mintain tolong cuma satu, Dia. Tubuh saya pun punya Dia. Singkatnya, sebenernya kalau kena 'kiriman' itu sebenernya atas takdir Dia juga, kuasa Dia juga, pernah kepikir gitu nggak?
Allah kayak bilang, " Nih, Saya kasih kamu beginian. Saya mau lihat, kamu lebih pilih siapa?," Nakan...itu ujian juga sebenernya. Makanya, karena saya mau 'naik kelas' saya lebih pilih melakukan ujian-Nya dengan baik. HASEK....
Akhirnya, sejak hari Minggu kepalanya sudah bisa digerakkan ke kanan. Alhamdulillah...
Dan untuk Anda, yang mengirim ini. Anda masih sholat? Masih tilawah? Malu-maluin...Dasar lemah, dasar payah!!! BHAY
Allah swt nggak suka diduain sayang, kamu juga kan? Allah swt nggak suka dicuekin, Dia udah kasih As-Syifa (obat), bukan cuma petunjuk, bukan cuma buku sejarah. Kurang sayang apa coba Dia? Allah swt jagain kamu 24 jam dalam sehari selama 365 hari, nggak lupa Dia kasih malaikat di kanan-kiri. Oh satu lagi, Izrail juga ikut jagain kamu wkwkw. Kurang sayang apaaaa? Dan kamu masih coba menduakan Dia cuma gara-gara sakit?
Dasar payah, dasar lemah...
Dari mentoring liqo, saya tahu fungsi al-muawidzzatain, karena tahu artinya jadi saya mengandalkan dua surah itu, juga ayat kursi. Dan Al-Ikhlas, tau sendiri bunyi suratnya gimana...Allah itu satu, yang boleh saya mintain tolong cuma satu, Dia. Tubuh saya pun punya Dia. Singkatnya, sebenernya kalau kena 'kiriman' itu sebenernya atas takdir Dia juga, kuasa Dia juga, pernah kepikir gitu nggak?
Allah kayak bilang, " Nih, Saya kasih kamu beginian. Saya mau lihat, kamu lebih pilih siapa?," Nakan...itu ujian juga sebenernya. Makanya, karena saya mau 'naik kelas' saya lebih pilih melakukan ujian-Nya dengan baik. HASEK....
Akhirnya, sejak hari Minggu kepalanya sudah bisa digerakkan ke kanan. Alhamdulillah...
Dan untuk Anda, yang mengirim ini. Anda masih sholat? Masih tilawah? Malu-maluin...Dasar lemah, dasar payah!!! BHAY