Hari ini, Selasa 23 Juli 2013 akhirnya Saya tiba-tiba memutuskan untuk kontrol. Ini bulan ke-5. Sebenarnya nggak terlalu dadakan hanya saja Saya masih merasa kurang yakin hahaha. Ibu mau luluran tadi pagi, Saya juga kepengen, soalnya selama liburan Saya jarang mandi lumayan kan? Tapi akhirnya Saya memutuskan harus kontrol hari ini. Sebelumnya, ibu bilang gimana kalau tebus obatnya aja, kan dosis nya sudah boleh turun. Cuma setelah Saya pikir lagi, oke, Saya nggak mau bodoh untuk kesekian kali. Saya harus ketemu kardioman ini, karena harus ada yang Saya tanyakan. Terlebih, Saya akan pendakian 2 gunung setelah lebaran.
Pakde Aji mengantar sampai Saya selesai di tensi. Seperti biasa, hasilnya memang selalu rendah dibanding orang-orang. Karena nggak bisa menunggu sampai selesai, dan Saya juga harus ke kampus setelah kontrol, Saya pun duduk di ruang tunggu sendirian...dengan beberapa pasien tua. Hahaha
Tapi nggak lama, Mas Bayu datang ikut menemani, Saya paham ini basa-basi, tapi terima kasi :)
Saya dapat urutan ke-5 pagi ini. Wow menggembirakan, Saya datang siang dan masih dapat urutan awal :)
Tidak lama, Saya masuk ruangan periksa.
" Ada keluhan?," beliau akhirnya bertanya.
" Nggak dok, " jawab Saya sembari duduk.
" Puasa masih naik gunung?,"
" Saya lagi gak puasa dok, " oke ini memang agak gak nyambung, Saya salah dengar sepertinya hahaha.
" Masih naik gunung, kalo puasa gini?,"
" Oh nggak dok, "
" Hmm silahkan baring dulu,"
Saya pun pergi lalu berbaring.
Tidak ada komentar baik yang dapat telinga Saya tangkap.
" Nggak ada keluhan?,"
" Nggak dok. Eh tapi kalau abis buka puasa, pas tarawih Saya ngos-ngosan Dok, "
" Ha iya, " kayaknya maksud dokternya yang kayak gini, makanya dari tadi nanya 'Ada keluhan'.
" Kalau udah gitu kamu minumnya dua. Sehabis buka, sama setelah sahur."
" O iya dok. Kirain Saya udah boleh minum obat seperempat dok, "
" Nggak. "
" Itu yang ngos-ngosan kenapa Dok?,"
" Ya kalau kegiatan berat, pasti ngos-ngosan, kenceng soalnya. Kalau tarawih gitu suka deg-degan kan?"
" Iya dok. Tapi kan cuma diri...,"
" Ya tapi itu berat, kalau kamu naik gunung juga minum obatnya satu. Tiap kali naik gunung harus minum satu,"
" Oh iya dok. " akhirnya pertanyaan ini keluar, " Dok hypotermia itu ada hubungannya sama ini nggak dok?" tanya Saya sembari memegangi dada kiri.
" Kamu sering?,"
" Iya eh...maksudnya kalau menurut teman Saya itu biasa, Saya bisa sampai menggigil,"
" Ooh bukan, hypotermia biasanya nggak menggigil, demam yang menggigil. Kalau hypotermia musti di cek suhunya. Biasanya sampai minus sekian."
" Oh saya nggak sampai minus sih,"
" Bukan..itu bukan hypotermia,"
" Mudik?"
" Iya dok"
" Kapan?,"
" Awal Agustus, "
" Oh nggak lama kan?,"
" Nggak dok, "
" Oh ya gapapa kalo gitu."
" Habis naik gunung mana lagi?,"
" Nggak naik gunung sih dok, savana doang."
" Dimana?,"
" Situbondo, Jawa Timur dok, "
" Ooh, dingin ya?,"
" Savana mah panas dok."
" Nggak ada gunung?"
" Ada dok, tapi tetep panas suhunya, nggak kayak pegunungan yang dingin gitu."
" Ada apa disana?,"
" Merak dok, "
" Apa?"
" Merak dok, Merak Jawa, sama kangkareng, umm rangkong badak yang burung ada tanduknya itu,"
" Oh iya? Nggak nyerang mereka?,"
" Ya kalo burung kan paling terbang kalau ada yang dekat. Tapi kalau kerbau liar ya kita musti ati-ati, "
" Oh kerbau nyerang ya?,"
" Iya dok, haha."
" Ada badak?,"
" Di Baluran nggak ada badak dok, "
" Sudah pernah ke Dieng?,"
" Sudah dok, "
" Tinggi ya?,"
" Iya dok, dingin juga. banget...tapi bagus haha, "
" Ooh hahahaha, " beliau tertawa akhirnya, ternyata bukan cuma beliau, perawat di samping Saya juga sejak tadi mendengarkan cerita Saya.
" Makasi ya dok, " pamit Saya keluar ruangan, dan mereka masih tertawa.
Ini namanya bukan Saya yang kontrol, tapi beliau. Masa iya beliau yang paling banyak nanya, bayar Dok!!!
Rasanya pengen, suatu kali Saya ajak beliau naik ke Gede aja nggak usah jauh-jauh. Biar tau rasanya jadi anak hutan, nggak cuma jadi anak lab hahahah maaf ya Dok, songong.
Jadi, ya kesimpulannya dosis Saya belum bisa turun bulan ini.